Membahas tentang pendidikan di sebuah institusi yang bernama
kampus kita akan selalu bertemu dan tidak terlepas dari dosen, mahasiswa dan
tenaga kependidikan. Berbicara mengenai dosen sebagai pendidik di kampus,
mereka dituntut mengajar dengan professional dan bertanggung jawab. Karena
inilah Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Antasari Banjarmasin mengadakan
Pelatihan Standar Mutu Profesional Dosen di lingkungan IAIN Antasari dan
Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Senin dan Selasa (18-19/7/2016) di Aula Zafri
Zamzam. Diharapkan dengan pelatihan tersebut nantinya akan menjadikan dosen
sebagai tenaga pendidik yang professiona l sehingga nantinya akan mempengaruhi kualitas
mahasiswa.
Rektor IAIN Antasari Prof. Dr. H. Fauzi Aseri, MA dalam
sambutannya mengapresiasi positif digelarnya pelatihan. “Saya menyambut
baik digelarnya pelatihan standar mutu profesional dosen untuk menjadi
tonggak profesional dosen IAIN Antasari, (kita harapkan) pelatihan ini menjadi
milik kita; pelatihan ini menjadi hidup kita,” ujar Fauzi.
Selanjutnya Fauzi menguraikan bahwa pelatihan ini akan membedakan
pendidik yang bertugas di perguruan tinggi dan di luar perguruan tinggi. Rektor
juga menekankan pentingnya penanaman Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 36 orang calon dosen dan dosen
dengan materi pelatihan teaching philosophy, microteaching, pengantar course
design, pembelajaran, pembelajaran aktif, strategi pembelajaran, metode ceramah
dan interaktif serta prinsip evaluasi. Pemateri pelatihan ini adalah Dr. Rifki
Rosyad, MA dari UIN Sunan Gunung Djati, Drs. H. M. Amin Djamaluddin, MA dan Dr.
Hj. Nuril Huda, M.Pd dari IAIN Antasari.
Materi philosophy of teaching yang dipaparkan oleh
pemateri Dr. Rifki Rosyad, MA menurut penulis sangat mencerahkan. Karena
menurut beliau pekerjaan dosen bukanlah hanya pekerjaan duniawi melainkan
pekerjaan yang mempunyai dua dimensi yaitu duniawi dan juga ukhrawi. Terkadang
sebagai dosen penulis melupakan ini, seluruh gerak gerik kita ketika mengajar
itu bisa bernilai ibadah dan sebaiknya berwudhu dulu sebelum mengajar.
Pemateri
Dr. Rifki Rosyad, MA menyempatkan untuk berfoto dengan seluruh peserta di hari
pertama.
Dalam materi microteaching para peserta dibagi menjadi 3 kelompok.
Dalam sesi ini seluruh peserta kelompok diberikan kesempatan untuk mengajar dan
nantinya akan diberikan saran maupun kritik dari peserta lain. Sesi ini
mengingatkan kembali saat-saat masih mengambil mata kuliah PPL 1 yang semua
muridnya adalah teman mahasiswa/i.
Ada feedback yang bagi penulis sangat menarik ketika selesai
mempresentasikan simulasi pembelajaran (tidak ada sama sekali persiapan ketika
presentasikan, mau tidak mau materi pembelajaran seingat-ingat penulis saja
kebetulan yang teringat adalah materi ilmu badi’).
Materi yang penulis kemukakan adalah materi muhasssinat al
lafzhiyyah yaitu sesuatu yang mempercantik sebuah bacaan (dalam hal ini
adalah alQuran) dilihat dari segi lafaz. Setelah selesai penulis membaca kertas
yang bertuliskan “Berasa belajar waktu
di pondok…” dan “Suka…suka Kurang lama”.
Materi terakhir disampaikan oleh Dr. Hj. Nuril Huda, M.Pd
mengenai tentang evaluasi. Beliau menekankan kepada pentingnya memberikan
evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh dosen sehingga
kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran dapat diketahui. Tidak diperkenankan
dosen menilai hasil pembelajaran dengan semaunya. (Hasan)
Post a Comment