Apa
Yang Engkau Bawa Menghadap Allah Swt
اَلحَمْدُ
لِلّهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ، الرَحِيْمِ الغَفَّارِ، أَحْمَدُهُ تَعَالَى عَلَى
فَضْلِهِ المِدْرَارِ، وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمِهِ الغِزَارِ، وَأَشْهَدُ أَنْ
لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ العَزِيْزُ الجَبَّارُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المُصْطَفَى
المُخْتَار، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ
الطَيِّبِيْنَ الأَطْهَار، وَإِخْوَانِهِ الأَبْرَارِ، وَأَصْحَابِهِ الأَخْيَارِ،
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ مَا تُعَاقِبُ اللَيْلَ وَالنَّهَار، اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ
بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي
اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. وقال
تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Tiada kata
yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan
kata-kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan
kenikmatan- kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Mari kita wujudkan rasa syukur kita dengan melakukan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kemudian
tidak lupa kami wasiatkan kepada diri pribadi dan kepada jamaah semuanya,
marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan
ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Hadirin
jama’ah jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Hari ini kita tidak duduk diatatas
kursi roda, hari ini kita sedang sehat wal ‘aafiat, tapi banyak saudara-saudara
kita diluar masjid sana yang dalam keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari
kita.Knapa tidak bisa bersama dengan kita hari ini..? karna mereka sedang
musafir Allah membolehkan mereka untuk jama’ ta’khir untuk sholat zuhur, karna
mereka diluar sana sedang sibuk, urusan yang tak mungkin ditinggalkan,
merekapun dalam keadaan darurat. Tapi ternyata ada yang tidak musafir, tidak
sibuk sehat wal aafiat, kenapa mereka tidak ada bersama kita..?Ada satu nikmat
besar yang dicabut allah, nikmat istiqomah iman dan islam.Oleh sebab itu hari
ini nikmat besar itu ada dalam diri kita kita sehat wa aafiat,kita tidak
musafir,tidak sakit,kita pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik sehat
mental tapi yang paling besar diantara nikmat itu adalah taakut meninggalkan
sholat jum’at.
من ترك الجمعة ثلاث مرات " . ومنهم من
يقول فيه : ثلاث جمع . " تهاونا طبع الله على قلبه "
Siapa yang meninggalkan
shalat jumat 3 kali berturut-turut tidak ada uzur syar’i karena menyepelekan
perintah Allah, Allah akan mengunci hatinya.
Ketika Allah telah mengunci
hati seseorang maka hidayah tidak lagi masuk kedalam telinganya, inilah
azab diatas azab, karna azab yang pertama kali itu didalam hati KHATAMAALLAHU ‘ALAA QULUUBHIMIM hati terkunci, setelah
hati terkunci WA ‘ALAA SAM’IHIM telinga
tersumbat setelah telinga tersumbat, WA ‘ALAA
ABSHORI’IHIM GHISYAWAH mata tertutup, kalau sudah telinga tersumbat
nasehat tak lagi bermakna, kalau sudah mata tertutup segala yang dilihat tak
lagi menjadi i’tibar pelajaran, itu semua berawal dari hati yang terkunci,
salah satu yang menyebabkan hati terkunci meninggalakan sholat jum’at tanpa
uzur syar’i. Nikmat besar diberikan Allah,hari ini kita bisa duduk bersama
didalam rumah Allah, IZA NUDIYALISSHOLAATI MINYYAUMIL
JUMU’AH, kalau kau dipanggil untuk melaksanakan sholat jum’at, FAS’AU ILAA ZIKRILLAH bersegeralah menyambut panggilan
Allah WAZARUL BAI’ tinggalkan jual beli.
Hadirin
jama’ah jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Saudara kita yang terbaring dirumah
sakit hari ini, sayaup-sayup suara azan dari masjid rumah sakit masuk
ketelinganya, dia menonton ditelevisi acara live sholat jum’at, tapi saat itu
dia hanya mampu terbujur kaku, ruhnya masih ada dalam jasad, anaknya tidak bisa
berada disampingnya
karna sekurity tidak mengizinkan keluarga berada didalam ruang ICU, dia duduk
didalam, suara terdengar, azan bersahutan hayya ‘alaassholah
mari sholat, hayya ‘alaalfalah mari
menuju kemenangan.
Dia hanya meneteskan air mata, kenapa..? Kalau dulu waktu sehat sempat beribadah penyesalannya tidak
terlalu banyak, tapi di saat sehat wal afiat tak sempat sempat menggunakan mata
untuk membaca al quran, tak sempat hati merenung bagaimana kita di alam kubur
nanti, apa yang dibawa ke alam barzakh nanti, tak sempat untuk menempelkan dahi
ke lantai, tak sempat melangkahkan kaki
ke rumah Allah, tak sempat mendengarkan ceramah/nasihat agama, maka tak ada
duka diatas duka, air mata yang meleleh tak dapat mengembalikan masa lalu, LAN TARJI’AL AYYAMULLATI MADOT yang lalu tak dapat
diulang kembali, air mata darah mata menangis, yang sakit tak akan sembuh, yang
mati tak akan hidup.
Penyesalan salalu datang diakhir
perbuatan, belum pernah ornag menyesal sebelum perbuatan berlalu selalu
penyesalan diakhir.
Allah
berfirman dalam surah As sajadah ayat 12 tentang penyesalan orang yang berdosa
di hari kimat nanti. Dinamakan surah assjadah karena di dalamnya Allah
menyebutkan sifat-sifat kaum mukmin yang cinta kebaikan yaitu saat mereka
mendengar ayat-ayat al quran dibacakan mereka tertunduk sujud, bertasbih memuji
ALLAH dan mereka tidak sma sekali angkuh.
رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا
إِنَّا مُوقِنُونَ
Disaat itu penyesalan tak lagi
bermakna, apa kata mereka ketika melihat azab Allah..? ROBBANA
Hai Tuhan kami ya Robb kami ABSORNA mata kami
sudah melihat azab, WASAMI’NA telinga kami sudah
mendengar suara tangisan, teriakan, pekikan didalam neraka, FARJI’NA kembalikan kami lagi kedunia, NA’MAL SHOLIHAA kami ingin beramal sholeh, INNA MUUQINUUN kami yakin seyakin-yakinnya.
Tapi saat itu penyesalan tak lagi
bermakna, karena
dunia tak mungkin utuh semula, karna
sudah menjadi sunnatullah, yang lampau tak akan kembali. IZASSAMAA UNFATHAROT langit terbelah, WA IZAL KAWAA KIBUN TASAROT planet-planet bertabrakan,
WA IZALBIHARUFUJJIRAT lautan diledakkan
diletupkan, WAIZALQUBURUBU’SIROT semua yang
dikubur dibangkitkan, ‘ALIMAT NAFSUMMA QADDAMAT WA
AKHOROT disitulah orang baru sadar apa yang dulu pernah aku lakukan. WAQODIMNA ILAA MAA ‘AMILUU MIN ‘AMALI semua amal kami
tunjukkan kami datangkan ini amalmu, ini infaqmu, ini wakafmu ini sodaqohmu, ini
sholawatmu, ini bacaan qur’anmu, ini zikirmu, mata tersenyum
melihat amal FAMAYYA’MAL MISQOOLAZARROTIN KHOIROYYAROH,
tapi jangan lupa apakah yang dosa-dosa itu dilupakan begitu saja, yang burukpun akan
tampak juga FAMAYYA’MAL MISQOLAZARROTIN SYARROYYAROH
sebesar ujung rambut, sebesar telapak kaki semut yang hitam, diatas batu yang
hitam ditengah malam yang kelam, didalam samudra yang gelap akan dtampakkan
juga pada hari itu, YAUMA TUBLASSAROO-IR segala
rahasia ditunjukkan dan mata akan melihat dengan penglihatan yang nyata, mulut
tidak lagi bisa menjawab ALYAUMA NAKHTIMU ‘ALAA
AFWAHIHIM hari itu mulut kami kunci, karna mulut itu yang dulu pandai mencari-cari alasan
bersilat lidah maka hari itu lidah dikunci, WATUKALLIMUNAA AIDIIHIM tangan mereka kami buat bicara, WATASYHADU ARJULUHUM kaki bersaksi, apa yang akan
dibicarakan tangan, apa yang dipersaksikan kaki BIMAA
KAANU YAKSIBUUN semua yang pernah dilakukan di masa yang lalu.
Suapkanlah yang haram kemulut mereka,
berikanlah yang batil kedalam perut mereka, itu hanya akan menjadi azab didunia
sebelum hari kiamat tiba. ‘ISY MAA SYI’TA
hiduplah sesuka hatimu, ‘ISY MAA SYI’TA apa yang
mau kau makan makanlah, apa
yang mau kau kerjakan kerjakan FAIINNAKA MAYYITUN
tapi ingat kau akan manjadi mayat, kau akan mati, semua akan dimintai
pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT. Hari ini orang boleh tertawa, hari ini
orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi sampai masanya yang hijau akan
berobah menguning, yang kuning akan mati, yang mati akan menjadi debu, yang debu
ditiup angin hampa tak bermakna. Lalu apa yang akan dibawa kepada Allah SWT.? Selain Amal
sholeh.
Kalau pernahlah mulut itu membaca ayat
sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah masuk ke kamar mandi mengambil air wudhu sholat
sunnah dhuha sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah ketika duduk dalam
suasana santai membuka HP smartphone
lalu membuka
Qur’an digital sambil melihat beberapa ayat merenungkan maknanya mengingat
mati, kalau sempatlah mulut mengucapkan tasbih subhanallahi
wabihamdihi subnallahil ‘azhim, kalau
sempatlah anak istri dibawa ke masjid
i’tikaf mendengarkan pengajian, kalau sempatlah beberapa persen dari pendapatan maupun gaji bulanan
itu dilimpahkan ke rumah
anak yatim, panti jompo, masjid, kalau sempatlah bebrapa meter tanah dibeli
untuk pembebasan mendirikan rumah Allah, kalau sempatlah memberikan beberapa
karpet untuk rumah yang selalu ditinggalkan, kalau sempatlah memberikan beberapa kilo
beras untuk yatim piatu dan panti jompo, itulah yang akan menolong dihadapan
Allah.
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Adapun rumah besar dengan bebrapa
semen, dengan beberapa besi yang banyak semua akan menjadi tinggal kenangan,
mereka akan menjual, membagi-baginya, tanah yang dulu harganya semester 100
ribu sekarang sudah menjadi 5 juta mereka akan bagi-bagi itu semua kepada ahli
waris, lalu kita hanya membawa 3 helai kain tpis yang tidak berjahit dan itu
semua menjadi milik orang. Kalau dulu mereka kita didik dengan pendidikan yang
baik, ditengah malam mereka bangun menetes air matanya lalu ia berdo’a RABIGHFIRLI WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANI
SOGHIRAA, seprti tetesan embun di tengah gurun sahara yang panas, kalau sempatlah mereka
berdo’a ALLAHUMMAGHFIRLAHU
WARHAMHU WA’AAFIHI WA’FU’ANHU maka mengalirlah air
yang sejuk ke tenggorokan
yang kering, kalau sempatlah mereka membeli makanan diundangnya anak yatim
diusapnya kepala, ya Allah terimalah sedekahku ini untuk almarhum
ayahku almarhumah ibundaku aku tak dapat membalas budi baik mereka ya Allah,
mereka sudah medahului aku, maka akan mengalirlah itu sebagai pelipur lara di tengah alam barzah sementara kiamat
tiba. Tapi kalau mereka hanya dididik dengan keduniawian dididik dengan
kemewahan, disumbat mereka dengan materi, tak pernah diingatkan pada mati, ketika kita mati merakapun
juga akan mati perasaan
ingatannya, paling celaka lagi mereka mengingat kita dengan mengantarkan bunga,
mereka mengingat kita dengan pakaian hitam, mereka mengingat kita dengan suara
musik, mereka mengingat kita dengan memajang foto kita besar-besar didalam
rumah, dan itu hanya menjadi penghalang rahmat Allah turun tidak berkesan
sedikitpun, mereka sedang menyangka kalau dinyanyikannya lagu kesenangan kita
terobat rindu hatinya, kalau dipajangnya foto kita, dlingkarkannya karangan
bunga puas rindunya, padahal hal itu tidak membuat pengaruh apapun kepada kita
dialam barzah.
Maka buatlah yang mengingatkan sesudah
mati, kalau rindu buatlah kerinduan yang membuat ia akan tetap mengalir sebagai
suatu amal sesudah kematian, IZAA MAATAL INSAN kalau
manusia mati INQOTHO’A dulu rajin membaca qu’an berhenti,
dulu rajin sholat tahajjud berhenti, dulu rajin mengakhatmkan yang
baik-baik berhenti tapi ada yang tetap mengalir diantara yang tetap mengalir
itu adalah SHADAQATUN JAARIAYAH sempat
membelikan beberapa
bungkus nasi nampak orang tua dipanti jompo menyuap nasi itu menggeletar tangan
mereka karna usia lanjut menetes air mata, kita bukan sedang melihat orang tua,
kita bukan sedang melihat orang lain, saat itu kita sedang melihat potret
diri kita 30 tahun yang akan datang, dimana aku 30 tahun yang akan datang. Surga kenikmatan yang luar biasa tapi dia
tidak akan dimasuki oleh orang yang biasa-biasa, sholat biasa, baca qur’an
biasa, zikir biasa, untuk mendapatkan yang luar biasa maka itu bukan
perimbangan ibadah yang adil dan seimbang . Hanya dengan sholat wajib biasa,
hanya dengan baca qur’an biasa, hanya dengan zikir biasa, hanya dengan sodaqoh
biasa, berharap akan masuk kedalam surga yang luar biasa maka sungguh bukan
suatu perimbangan perniagaan yang seimbang antara makhluq dengan khaliq Allah
SWT.
Ma'asyiral
Muslimin Rahimakumullah
Khutbah
jum’at ini kembali mengingatkan kita semua, mengajak, merenung bersama, kita
ini mau kemana? disini untuk apa? yang kita bawa menghadap Allah itu apa?
apakah nama, jabatan, kebesaran, harta benda, ikut menghadap Allah ?. Tiiidak…!!!.
Dia akan tinggal akan menjadi puing-puing kenangan, yang akan dibawa adalah
amal sholeh. Makanya kita slalu berdo’a selesai wudhu’
اللهم اجعلني من التوابين و اجعلني من المتطهرين
ditutup dengan WAJ’ALNI
MIN ‘IBAADIKASSHOLIHIIN, karna orang sholehlah yang selamat dari
kerugian yang lain rugi, INNAL INSAAN semua manusia LAFII KHUSRIN rugi, yang kaya rugi, yang punya kuasa
rugi, yang tampan
rugi, yang punya anak rugi, yang punya istri rugi, tapi ada yang beruntung ILLALLAZINA AAMANUU kecuali yang beriman, WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal sholeh, itulah ornag
yang beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan yang kekal abadi membawa
iman dan amal sholehnya. Kalau sampai hari ini masih bersemayam dalam diri
kita, mari ita jaga dan kita berharap pada Allah husnuzon Allah menutup usia
kita ini dengan husnul khotimah, ketika itulah malikat datang memanggil
menyambut YAA AYYATUHANNAFSUL MUTMA-INNAH wahai
jiwa yang tenang, IRJI’I ILAA ROBBIKI kembalilah
engkau kepada tuhan robbmu, ROODHIATAM MARDIYYAH
engkau ridho kepada Allah Allahpun ridho menerima engkau sebagai hambanya, FADKHULII FII ‘IBAADII
masuklah engkau ke dalam
golongan hambaku WADKHILII JANNATII masuklah
engkau kedalam surgaku, saat itu ruh keluar dari badan seperti tetesan air
diujung daun yang lembut menetes.
Ma’asyirol
muslimin rahimakumullah
Hanya kepada Allah lah kita memohon agar segala rutinitas kita semua
menjadi ladang ibadah yang nantinya akan menjadi amal kebaikan kita di alam
kubur nanti. Amin ya robbal alamin.
فإذا قرئ القران فاستمعوا لعلكم ترحمون. أعوذ بالله من الشيطان
الرجيم.
الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا . بَارَكَ اللهُ
لِيْ وَلَكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، ونفعَنِي وإياكم بالأيات و
الذِكر الحكيم، وَتَقَبَلَّ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ. وأَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وأَسْتَغْفِرُ اللهَ العظيمَ لي ولكم
ولسائر المسلمين والمسلمات و المؤمنين والمؤمنات فاستغفرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ
أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه
نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ
رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. فقال تعالى إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا
بَعْدُ؛ فَيَا أيُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سميعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.
اَللَّهُمَّ انْصُرِ إِخْوَانَنَا
الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ سُوْرِيَا، وَفِيْ فِلِسْطِيْنَ، وَفِيْ
أَفْرِيْقِيَا، وَفِيْ مِيَنْمَارَ وَفِيْ UIGHUR وَ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ
فِيْ كُلِّ بِقَاعِ الأَرْضِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.عِبَادَ الله اِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ
الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. واسئَلُوْه مِن
فضله يُعطِكم، وَلَذِكْرُاللهِ أجلُّ و اَكْبَرُ، واللهُ يعلمُ ما تَصنَعُوْن، أَقِيْمِ
الصلاة
Dalam bentuk siap cetak silakan download DI SINI
Post a Comment